Bacatrend, Jakarta — Tanaman krokot liar (Portulaca oleracea L.), yang selama ini dianggap sebagai gulma, ternyata menyimpan beragam manfaat kesehatan. Sejumlah studi farmasi dan jurnal ilmiah mengungkap bahwa krokot memiliki kandungan bioaktif yang berpotensi sebagai antioksidan, antibakteri, dan pelindung sel.

Penelitian yang dipublikasikan di ResearchGate menunjukkan bahwa ekstrak etanol krokot mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Selain itu, studi lain menguji aktivitas antioksidan krokot menggunakan metode DPPH dan menemukan hasil signifikan dalam menangkal radikal bebas.

Tanaman ini juga mengandung omega-3 (ALA), vitamin C dan E, beta-karoten, serta mineral penting seperti magnesium dan kalium. Kandungan flavonoid dan alkaloid dalam krokot berperan sebagai anti-inflamasi dan imunomodulator.

“Ekstrak krokot menunjukkan aktivitas antioksidan yang tinggi dan potensi sebagai bahan aktif dalam produk perawatan kulit,” tulis Desy Ayu Irma Permatasari dalam jurnal farmasi yang menguji serum semprot gel berbahan dasar krokot.









Meski tergolong aman untuk dikonsumsi sebagai lalapan atau teh herbal, para peneliti menyarankan agar penggunaan ekstrak krokot dalam dosis tinggi dilakukan dengan pengawasan medis, terutama bagi penderita gangguan ginjal atau yang sedang menjalani pengobatan.

Temuan ini membuka peluang pemanfaatan krokot sebagai bahan alami dalam pengobatan tradisional dan nutrisi fungsional. Penelitian lanjutan masih diperlukan untuk mengembangkan formulasi yang tepat dan aman.