Bacatrend, Jakarta — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tengah menelaah daftar 40 tokoh yang diusulkan untuk menerima gelar Pahlawan Nasional tahun 2025. Daftar tersebut diajukan oleh Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan melalui Kementerian Sosial, dan kini menjadi bahan pertimbangan di Istana.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dalam pernyataan di ANTARA Heritage Center, Jakarta Pusat.

“Nama Pahlawan kami sudah menerima secara resmi dari Kemensos, hasil dari Dewan Gelar dan Tanda Jasa. Sedang dipelajari oleh Bapak Presiden karena memang cukup banyak nama-nama yang diajukan,” ujar Prasetyo.

Soeharto Masuk Daftar Usulan
Prasetyo mengonfirmasi bahwa Presiden kedua RI, Soeharto, termasuk dalam daftar tokoh yang diusulkan untuk menerima gelar Pahlawan Nasional tahun ini. Namun, ia menegaskan bahwa belum ada keputusan final dari Presiden Prabowo terkait siapa saja yang akan dianugerahi gelar tersebut.









“Jadi mohon waktu, nanti kalau sudah waktunya dan Bapak Presiden sudah mengambil keputusan, nanti akan kami umumkan,” tambahnya.

Proses Seleksi dan Kontroversi
Gelar Pahlawan Nasional merupakan penghargaan tertinggi dari negara kepada individu yang dinilai berjasa luar biasa dalam perjuangan kemerdekaan, pembangunan, dan pembelaan nilai-nilai kebangsaan. Proses seleksi dilakukan oleh Dewan Gelar berdasarkan rekam jejak perjuangan, kontribusi terhadap bangsa, dan nilai-nilai keteladanan.

Pengusulan nama Soeharto kembali memicu perdebatan publik. Sebagian pihak menilai jasa-jasa Soeharto dalam pembangunan dan stabilitas nasional layak diapresiasi, sementara lainnya mengingatkan soal pelanggaran HAM dan otoritarianisme di masa pemerintahannya. Pemerintah menekankan bahwa penilaian dilakukan secara objektif dan berdasarkan kriteria resmi.

Penetapan Menjelang Hari Pahlawan
Pengumuman resmi penerima gelar Pahlawan Nasional tahun ini diperkirakan akan dilakukan menjelang peringatan Hari Pahlawan pada 10 November 2025. Selain Soeharto, sejumlah tokoh dari berbagai latar belakang perjuangan juga masuk dalam daftar usulan, termasuk tokoh pendidikan, aktivis sosial, dan pejuang daerah.