CeritaNgeTrend – Pada suatu hari, Raja Harun Al-Rasyid duduk termenung di istananya. Ia merasa bosan dan ingin menguji kecerdikan Abu Nawas, penasihat kerajaan yang terkenal dengan kelicikan dan kelucuannya. Maka dipanggillah Abu Nawas ke istana.

“Abu Nawas,” kata sang Raja, “Aku ingin kau melakukan satu tugas penting.”

“Perintah Tuanku adalah kehormatan bagi hamba,” jawab Abu Nawas sambil membungkuk.

“Aku kehilangan sesuatu yang sangat berharga,” lanjut sang Raja. “Aku kehilangan… angin yang aku kentut tadi pagi. Aku ingin kau mencarinya dan mengembalikannya padaku.”

Para menteri terdiam. Beberapa menahan tawa, yang lain bingung. Tapi Abu Nawas tetap tenang. Ia tahu, ini adalah ujian kecerdikan.









“Baik, Tuanku. Hamba akan mencarinya,” jawab Abu Nawas mantap.

Keesokan harinya, Abu Nawas datang ke istana membawa sebuah kendi kosong. “Tuanku, hamba telah menangkap angin yang hilang ini,” katanya sambil menunjukkan kendi.

Raja tertawa. “Bagaimana kau bisa yakin itu angin yang aku keluarkan?”

“Karena hamba menangkapnya di kamar Tuanku, tepat di waktu yang Tuanku sebutkan. Hamba tutup kendi ini rapat-rapat. Jika Tuanku ingin memastikan, silakan buka dan hirup isinya,” jawab Abu Nawas dengan wajah serius.

Raja Harun Al-Rasyid tertawa terbahak-bahak. “Kau memang tak pernah kehabisan akal, Abu Nawas!”