Bacatrend, Jakarta – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tengah mencari ketua umum baru untuk menggantikan Kaesang Pangarep.

Proses pemilihan ini dilakukan melalui Pemilu Raya, sebuah sistem e-voting yang memungkinkan seluruh kader PSI untuk berpartisipasi dalam pemilihan secara digital.

Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, menyatakan bahwa siapa pun yang ingin mencalonkan diri harus memenuhi beberapa syarat utama, termasuk mendapatkan dukungan dari minimal 5 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) di tingkat provinsi dan 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di tingkat kabupaten/kota.

Selain itu, calon ketua umum harus sudah menjadi anggota resmi PSI paling lambat 3 Juli 2025.

Menariknya, Andy juga membuka peluang bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk ikut serta dalam pemilihan ini, jika memenuhi syarat yang ditetapkan oleh partai.









“Apakah Jokowi akan mendaftar? Kita doakan mas,” ujar Andy dalam konferensi pers di Kantor DPP PSI.

Ia juga menambahkan bahwa gagasan pemilihan ketua umum secara terbuka ini terinspirasi dari pemikiran Jokowi mengenai partai super terbuka, yang memungkinkan pemilihan langsung oleh anggota partai.

Pemilu Raya PSI akan berlangsung mulai 12 hingga 19 Juli 2025, dengan hasil akhir diumumkan dalam Kongres PSI di Solo pada 19 Juli 2025.

Andy menegaskan bahwa sistem ini bertujuan untuk menciptakan partai yang lebih inklusif dan demokratis, tanpa membedakan antara elite partai dan anggota biasa.

“Kami ingin membuka diri kepada masyarakat yang punya visi dan misi yang sama dengan PSI,” ujarnya