Bacatrend – Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) tengah mengkaji reformasi besar-besaran terhadap sistem kompetisi Ligue 1. Langkah ini dipicu oleh dominasi Paris Saint-Germain (PSG) yang nyaris tak tertandingi dalam beberapa musim terakhir, serta upaya meningkatkan daya saing dan daya tarik liga di kancah Eropa.

Dilaporkan oleh sejumlah media Prancis dan dikutip oleh Daily Mail, FFF tengah mempertimbangkan ide radikal, termasuk perubahan dalam cara menentukan juara. Tujuannya jelas: menciptakan atmosfer yang lebih kompetitif, mengingat Ligue 1 tertinggal dari liga-liga top Eropa lainnya dalam hal performa, pendapatan, dan daya tarik global.

Permasalahan Hak Siar Jadi Pemicu

Salah satu pemicu utama munculnya wacana reformasi ini adalah kebuntuan dalam pembicaraan hak siar. DAZN, pemegang hak siar Ligue 1 yang mengantongi kontrak senilai £337 juta per tahun hingga 2029, disebut berupaya melakukan renegosiasi di tengah musim berjalan. Situasi ini menciptakan ketegangan yang bahkan dikhawatirkan bisa berbuntut pada konflik hukum.

Menurut laporan keuangan Deloitte untuk musim 2022/2023, Ligue 1 hanya menghasilkan sekitar £2,1 miliar, jauh tertinggal dari Premier League yang meraih £6,2 miliar. Fakta ini memperkuat alasan perlunya transformasi untuk meningkatkan nilai komersial liga.

Play-off untuk Juara: Solusi atau Masalah Baru?

Salah satu gagasan yang saat ini ramai diperbincangkan adalah pengenalan sistem play-off untuk menentukan juara. Mengutip laporan L’Équipe, format ini akan melibatkan empat tim teratas klasemen akhir musim dalam sebuah turnamen mini untuk memperebutkan gelar juara.









Ide ini dipelopori oleh salah satu kelompok kerja yang dibentuk FFF, dan dipimpin oleh Damien Comolli, mantan pelatih sekaligus pencari bakat ternama. Sistem ini diharapkan bisa mengimbangi dominasi PSG dan membuka peluang lebih besar bagi klub lain bersaing di papan atas.

Beberapa pemain dan tokoh sepak bola menyambut baik wacana ini, namun tak sedikit pula yang menyoroti potensi masalah baru—terutama terkait jadwal yang semakin padat dan risiko kelelahan pemain.

Langkah Lain Menuju Reformasi

Selain perubahan sistem kompetisi, Presiden FFF Philippe Diallo juga menyampaikan bahwa reformasi menyeluruh sedang dirancang. Gagasan lain yang tengah dikaji antara lain adalah pembatasan jumlah pemain dalam skuad serta penerapan batas gaji untuk klub-klub Ligue 1—sebuah pendekatan mirip dengan Financial Fair Play guna menjaga keseimbangan finansial.

Dengan PSG terus mendominasi dan kesenjangan antarklub semakin melebar, langkah-langkah berani tampaknya menjadi satu-satunya pilihan bagi Ligue 1 untuk tetap relevan dan kompetitif di masa depan.