Harga Saham Bank Maspion (BMAS) Terus Melemah, Gugatan Alim Markus Jadi Sorotan
Bacatrend, Surabaya – Harga saham PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) mengalami tren penurunan dalam beberapa bulan terakhir.
Berdasarkan data dari TradingView, saham BMAS telah turun 16,55% sejak awal tahun dan mengalami koreksi 17,97% dalam enam bulan terakhir.
Penurunan ini semakin diperparah dengan adanya gugatan hukum terhadap Bank Maspion terkait Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 15 Juni 2023.
Gugatan ini diajukan oleh PT Alim Investindo, yang mengklaim bahwa pelaksanaan RUPS tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Gugatan tersebut telah terdaftar dengan nomor perkara 1349/Pdt.G/2023/PN Sby di Pengadilan Negeri Surabaya.
Saham BMAS Masuk Radar UMA BEI Bursa Efek Indonesia (BEI) juga memasukkan saham BMAS dalam daftar Unusual Market Activity (UMA) karena mengalami penurunan harga yang tidak biasa.
Dalam sepekan, saham BMAS sempat anjlok hingga 40,59%, dengan penurunan harian mencapai 14,29% pada perdagangan 14 November 2023.
Harga saham Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) pada 27 Mei 2025 berada di 530 IDR per lembar saham, tanpa perubahan dari harga penutupan sebelumnya.
Saham BMAS telah mengalami penurunan 16,55% sejak awal tahun dan 17,97% dalam enam bulan terakhir, menunjukkan tren pelemahan yang cukup signifikan.
Dalam perdagangan hari ini, saham BMAS dibuka di 530 IDR, dengan harga tertinggi dan terendah tetap di angka yang sama.
Kapitalisasi pasar BMAS tercatat sebesar 8,67 triliun IDR, dengan volume perdagangan mencapai 16.100 lembar saham.
Sementara itu, pihak BEI dalam pengumuman UMA menyebutkan bahwa penurunan harga saham BMAS tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan pasar modal.
“Dengan ini kami menginformasikan adanya penurunan harga saham BMAS yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity),” tulis BEI dalam surat resmi.
Prospek dan Sikap Investor Dengan tren penurunan yang cukup signifikan serta gugatan hukum yang masih berlangsung di PN Surabaya, investor disarankan untuk tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait saham BMAS.
Faktor hukum dan sentimen pasar masih menjadi tantangan bagi pergerakan saham ini dalam waktu dekat.
Apakah menurutmu BMAS masih memiliki potensi untuk bangkit, atau justru akan terus mengalami tekanan di pasar modal?
Tinggalkan Balasan