Bacatrend, Sidoarjo – Malam gelap membungkus ruas Tol Sidoarjo ketika deru kendaraan patroli memecah kesunyian.

Jalanan yang biasanya menjadi saksi bisu perjalanan, kini menjadi medan pembalasan bagi kejahatan yang telah lama menghantui para pedagang.

Komplotan spesialis pembobol toko dan distributor rokok akhirnya menemui titik akhir dalam aksi pelariannya—sebuah kisah penuh ketegangan yang berujung pada tindakan tegas.

Tim gabungan dari Polres Sidoarjo, Tulungagung, serta Ditreskrimum Polda Jawa Timur telah lama memburu kelompok ini.

Mereka bukan pencuri biasa—dalam setiap aksinya, mereka bergerak seperti bayangan, mengincar toko demi toko, meninggalkan jejak kerugian yang tak terhitung.









Dari Gresik hingga Situbondo, bisnis kecil maupun besar tak luput dari keahlian mereka membobol sistem keamanan.

Namun, pada dini hari yang mencekam itu, rencana mereka menemukan akhirnya. Saat polisi yang telah lama mengintai memberikan aba-aba penangkapan, komplotan ini tidak menyerah begitu saja.

Tol Kejapanan menjadi saksi pelarian mereka yang penuh nekat—kendaraan petugas mereka tabrak, kecepatan mereka tingkatkan, berharap jalan tol menjadi pintu keluar dari kepungan aparat.

Peringatan terdengar di udara, tetapi rasa takut atau penyesalan tidak terlihat dalam setiap gerak mereka. Di KM 755, segalanya berakhir.

Dua pelaku, berinisial A dan E, tewas setelah tindakan tegas dan terukur dilakukan. Satu pelaku lainnya, N, kini berada dalam pengamanan Polda Jatim.

Namun, masih ada satu bayangan yang menghilang dalam gelap—J, sang buronan yang hingga kini masih dicari.

Para pelaku bukanlah orang asing dalam dunia kejahatan. Mereka disebut-sebut sebagai bagian dari kelompok asal Magelang yang telah lama menguasai teknik pembobolan toko dan distributor rokok.

Lebih dari sekadar pencurian, mereka diduga terlibat dalam berbagai tindak pidana lain, termasuk perampasan yang melanggar Pasal 365 KUHP.