Korban Salah Tangkap Polisi Minta Tolong ke Gubernur, Kok Bisa?
Bacatrend, Jabar – Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria dengan wajah lebam dan mata memerah beredar luas di media sosial TikTok.
Dalam rekaman tersebut, pria itu meminta bantuan kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, setelah diduga menjadi korban salah tangkap oleh anggota kepolisian Polres Cianjur.
Kronologi Kejadian
Menurut informasi yang beredar, insiden ini terjadi di sebuah minimarket saat polisi tengah mencari seorang pelaku pencurian.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, mengonfirmasi bahwa pria dalam video tersebut sempat melakukan perlawanan sehingga diduga sebagai tersangka.
“Orangnya ada di situ dan dia reaktif kepada polisi. Melakukan perlawanan sehingga kami duga sebagai tersangka (kasus pencurian),” ujar Hendra.
Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, pria tersebut ternyata bukan pelaku yang dicari.
Pengakuan Korban
Dalam video yang diunggah melalui akun TikTok @putrapasundan_01, pria tersebut terdengar memohon bantuan dengan suara bergetar.
“Pak Dedi yeuh, tulungan abdi Pak Dedi. Abdi korban kekerasan anggota polisi, Pak Dedi, korban salah tangkap,” katanya.
Ia mengaku wajahnya terkena pukulan dan tubuhnya mengalami luka akibat tindakan aparat.
Ketakutan untuk meminta bantuan langsung ke kepolisian membuatnya berharap Gubernur Jawa Barat dapat turun tangan dalam kasus ini.
Respons Kepolisian
Menanggapi kejadian ini, pihak kepolisian menyatakan bahwa insiden tersebut merupakan kesalahpahaman di lapangan.
“Namanya risiko di lapangan. Dia juga sama, pukul anggota, kan ini sama-sama tidak tahu. Intinya salah paham,” jelas Hendra.
Polres Cianjur juga berjanji akan memberikan bantuan pengobatan kepada korban dan memastikan kasus ini tidak menjadi kabar miring yang beredar luas.
Kasus ini memicu reaksi luas dari masyarakat dan warganet. Banyak yang mengecam tindakan aparat dan berharap ada evaluasi terhadap prosedur penangkapan agar kejadian serupa tidak terulang.
Sementara itu, korban masih menunggu tindak lanjut dari pihak berwenang terkait pemulihan dan keadilan atas insiden yang dialaminya.
Apakah kasus ini akan berakhir dengan damai atau ada langkah hukum lebih lanjut? Publik masih menantikan perkembangan selanjutnya.
Tinggalkan Balasan