Cerita Ibu Di Jombang Pilih Lari ke Damkar dari pada ke Kantor Polisi, Kenapa?
Bacatrend, Jombang – Seorang ibu muda dengan dua anaknya terlihat terburu-buru mengendarai sepeda motornya. Matanya terlihat nanar mencari tempat berlindung.
Bukan ke rumah keluarga, bukan ke kantor polisi, tapi ke Pos Pemadam Kebakaran Jombang. Di sanalah, di antara deretan selang dan mobil pemadam, ia menangis dalam pelukan dua buah hatinya.
“Saya ditelepon anggota sekitar pukul 15.00 WIB, katanya ada ibu datang menangis sambil membawa dua anak perempuan, usia SD dan TK. Ternyata dia korban KDRT,” ujar Komandan Regu Pos Damkar Jombang, Hariyanto.
Ibu berinisial WA, warga Kecamatan Diwek, telah lama terjebak dalam lingkaran kekerasan. Suaminya marah hanya karena anak mereka tidak segera mencuci piring, lalu memukul bocah kecil itu.
Naluri seorang ibu membuatnya refleks membela. Namun, balasan yang ia terima justru dorongan keras hingga ia mengalami luka di tangan dan sakit di bagian pinggang.
“Dia bilang sudah sering mengalami ini, sebelumnya bahkan sampai berdarah dan memar. Tapi katanya takut lapor, pernah juga lapor ke desa dan Polsek saat masih tinggal di Mojoagung, tapi tidak diproses karena tidak ada bukti,” tambah Hariyanto.
Keputusan WA untuk kembali rujuk setelah bercerai kini terasa seperti jalan yang membawanya kembali ke jurang yang sama. Dengan segenap keberanian, ia memilih pergi tanpa persiapan. Anaknya yang kecil hanya mengenakan kaos dalam ketika ia membawa mereka pergi.
“Yang kecil cuma pakai kaos dalam. Ibu itu bilang, dia hanya ingin suaminya langsung ditangkap,” kata Hariyanto.
Para petugas pemadam kebakaran yang terbiasa menghadapi api kini dihadapkan pada kobaran luka lain, kekerasan yang tak kasat mata. Hariyanto, yang belum pernah menangani kasus semacam ini segera turun tangan, memastikan WA mendapatkan bantuan.
Setelah mendengarkan kisah panjang yang begitu menyayat hati, ia menghubungi Polsek Jombang Kota untuk mengarahkan WA ke jalur hukum yang benar. Perempuan itu lalu diantar langsung ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jombang.
“Saya hanya mendampingi sampai sana. Saya juga diminta jadi saksi,” imbuhnya.
Kanit PPA Satreskrim Polres Jombang, Ipda Faris Patriadinata, membenarkan laporan tersebut. “Kasusnya masih dalam proses. Para saksi sudah dimintai keterangan, dan kami masih menunggu hasil visum,” ujarnya.
Langkah WA mungkin tampak kecil, tapi bagi dua anaknya, itulah langkah yang menyelamatkan mereka dari kehidupan yang penuh ketakutan. Di tempat yang biasanya digunakan untuk memadamkan api, ia menemukan harapan—bahwa luka yang tak terlihat pun bisa segera dipadamkan.
Tinggalkan Balasan