Makanan untuk Otak, Dokter Brotosari: Boleh Dong Sekali-kali Kita Manjain
Bacatrend, Surabaya – “Boleh dong sekali-kali kita manjain otak dengan memberinya makanan-makanan yang sehat,” demikian celetuk dari Dokter Brotosari, pemilik nama lengkap dari Dr. Brotosari Rahayu, Sp.B.
Dokter Spesialis Bedah dari beberapa rumah sakit ini menyebut jika sebenarnya makanan untuk otak ini merupakan makanan yang “biasa”. Hanya saja, makanan ini bedanya memiliki fungsi diantaranya untuk memperbaiki fungsi otak.
“Sebenernya makanan-makanan ini sih biasa aja, bedanya adalah makanan-makanan ini dapat memperbaiki fungsi otak, contohnya adalah makanan yang kaya kandungan asam lemak omega-3 pada ikan salmon dan tuna dapat menjaga pembuluh darah otak bersih dari sumbatan/trombus dan memperbaiki fungsi sel saraf,” tegasnya.
Dikutip dari trensehat.com, situs yang diasuhnya, penting juga untuk mengenali makanan yang dapat menurunkan kemampuan otak.

Alkohol dan beberapa macam obat dapat membunuh langsung sel otak. Makanan dengan indeks-glikemik tinggi dapat mengacaukan kadar glukosa darah yang menyebabkan tubuh dan pikiran menjadi iritatif.
Nikotin menyebabkan konstriksi(mengecil) pembuluh darah kapiler, sehingga menurunkan aliran darah ke otak yang berakibat menurunkan suplai glukosa dan oksigen ke otak
“Lemak-lemak jenuh menyebabkan penyakit-penyakit jantung, penyumbatan arteri serupa efek nikotin,” katanya.
Protein mempengaruhi performa otak karena protein menyediakan asam amino sebagai bahan dasar neurotransmiter, yang bertugas membawa sinyal dari satu sel otak ke sel otak yang lain. Makin baik protein yang kita makan, makin efisien pula kerja otak.
Makanan-makanan JELEK untuk OTAK
Alkohol. “Frostings”. Gula. Lemak jenuh. Minuman bergula. Nikotin. Pewarna makanan buatan. Pemanis makanan buatan. Roti Putih.
Makanan yang jelek untuk otak ini menyebabkan fluktuasi kadar gula darah. “Padahal otak kita sangat tergantung pada gula darah, mengambil porsi sampai 20% dari karbohidrat yang kita makan,” tandasnya.
Glukosa yang berasal dari karbohidrat sederhana ini menyebabkan fluktuasi gula darah yang liar, dan menjadi pencetus pengeluaran dan kerja insulin yang kacau, sehingga terjadi hipoglikemi.
“Akhirnya berakibat pada pelepasan hormon adrenal yang merangsang pengeluaran glukosa dari liver untuk back-up glukosa darah,” ungkapnya.
Istilahnya kita berada pada kondisi “blood sugar roller-coaster”, dimana naik-turunnya glukosa darah dan hormon adrenal dapat menstimulasi ketidak-seimbangan neurotransmitter.
“Sehingga menyebabkan kita cepat letih, iritatif, refleks kurang, mudah tersinggung, dimana semua kondisi ini tidak kondusif untuk fungsi otak maksimal,” tambahnya.
Makanan-makanan BAIK untuk OTAK
Contah: Alpukat. Bayam. Beras merah. Brokoli. Daging. Gandum. Jeruk. Kacang-kacangan. Kedelai. Keju. Kentang. Kubis. Pisang. Salmon. Selada. Selai kacang. Semangka. Susu. Telur. Tuna. Yoghurt dll
Makanan yang baik untuk otak adalah karbohidrat kompleks. Molekul-molekulnya panjang, sehingga memakan waktu lama untuk usus memecahnya menjadi gula sederhana yang dapat digunakan tubuh sebagai sumber energi.
Kecepatan masuknya glukosa dari bentuk makanan ke dalam sel-sel otak dan sel-sel tubuh lainnya diukur dengan “Glycemic Index”(GI).
Makanan-makanan dengan indeks glikemik tinggi menstimulasi pankreas untuk mensekresi insulin yang menyebabkan kejadian roller coaster tadi.
“Makanan-makanan dengan indeks glikemik rendah tidak merangsang pengeluaran insulin dalam jumlah banyak, sehingga level gula darah stabil…..sehingga kita juga stabil deh,” ujarnya.
BUAH-BUAHAN & SAYUR-SAYURAN MEMILIKI INDEKS GLIKEMIK RENDAH.
Menurut penelitian James Penland, dari Pusat Penelitian Nutrisi Departeman Pertanian Grand Forks, buah-buahan dan kacang-kacangan adalah makanan otak karena kandungan “Boron” yang tinggi, merupakan trace mineral yang berpengaruh pada aktifitas listrik otak, dimana jika kekurangan mengakibatkan performans mental jelek dan ketidak-sigapan, aliass loyooo and lebay.
“Boron” banyak ditemukan pada kacang-kacangan, tumbuhan polong, brokoli, buah-buahan khususnya apel, pear, buah persik dan anggur.
Jumlah boron yang diperlukan untuk menstimulasi otak sebanyak 3 miligram, yang didapat contohnya dari 2 buah apel(1 mg boron) dan 3.5 ons kacang(2 mg boron) tiap harinya.
Sayur-sayuran dan tumbuhan polong seperti kacang kedelai, kacang polong dan sejenisnya sangat baik untuk otak, karena memiliki indeks glikemik terendah dibanding makanan lain.
Perkembangan otak bayi dalam kandungan membutuhkan Omega-3 DHA dan Omega-6 ARA, jika ibu hamil vegetarian, kebutuhan didapat dengan mengkonsumsi kacang-kacangan, biji-bijian, padi-padian dan minyak yang mensuplai asam linoleic yang merupakan famili Omega-6, dimana oleh enzim tubuh diubah menjadi ARA untuk kebutuhan ibu dan bayi.
“Kita tahu penciuman tentunya berperan mempengaruhi keinginan makan kita. Keluarga kacang-kacangan seperti kopi, coklat memberi aroma yang disebut pyrazine,” tegasnya.
“Pyrazine dapat menstimulasi pusat kesenangan di otak, jadi bagus banget untuk yang hobinya stres kan?. Pyrazine menstimulasi produksi bahan-bahan kimia yang terkait dengan mood yang menyenangkan sehingga kita merasa happy waktu membaui coklat dan kopi….ehmmmm….acikkkk acikkk,” tambah dia.
Gandum dan beras berkulit sangat baik. Spaghetti dan beras memiliki indeks glikemik relatif rendah. Sereal manis dan roti putih memiliki indeks glikemik lebih tinggi.
Produk-produk susu memiliki indeks glikemik rendah, lebih tinggi dari tumbuhan polong, tetapi lebih rendah dibanding buah-buahan.
Tinggalkan Balasan