Bacatrend, Jakarta – Di tengah derasnya arus informasi, banyak mitos kesehatan yang berkembang tanpa dasar ilmiah yang kuat.

Salah satu yang sering beredar adalah anggapan bahwa pemakaian deodoran dapat menyebabkan kanker payudara. Mitos ini telah lama menjadi perdebatan, tetapi apa kata penelitian medis?

Asal Mula Mitos
Mitos ini muncul karena beberapa produk deodoran dan antiperspiran mengandung aluminium dan paraben, yang diduga dapat terserap ke dalam kulit dan berkontribusi terhadap pertumbuhan sel kanker payudara.

Letak ketiak yang dekat dengan payudara semakin memperkuat dugaan bahwa bahan kimia dalam deodoran bisa memengaruhi jaringan payudara2.

Fakta Ilmiah: Tidak Ada Bukti Kuat
Menurut berbagai penelitian medis, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa deodoran menyebabkan kanker payudara.









Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the National Cancer Institute menemukan bahwa tidak ada hubungan antara penggunaan deodoran dan risiko kanker payudara.

Selain itu, penelitian lain menunjukkan bahwa jumlah aluminium yang diserap tubuh melalui penggunaan antiperspiran sangat kecil, yaitu sekitar 0,012 persen.

Bahkan, pada wanita dengan kanker payudara, tidak ditemukan perbedaan konsentrasi aluminium dalam sel kanker dibandingkan dengan jaringan di sekitarnya.

Paraben dan Kanker Payudara
Paraben adalah bahan pengawet yang digunakan dalam berbagai produk kosmetik, termasuk deodoran. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paraben dapat meniru efek hormon estrogen, yang berperan dalam pertumbuhan sel kanker payudara.

Namun, hingga saat ini, belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa paraben dalam deodoran secara langsung menyebabkan kanker payudara.

Faktanya, banyak produk deodoran modern sudah tidak lagi menggunakan paraben, sehingga risiko paparan zat ini semakin kecil.

Meskipun mitos ini terus beredar, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa deodoran menyebabkan kanker payudara.

Jika Anda masih ragu, pilihlah produk yang bebas aluminium dan paraben, atau konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi terbaik.

Yang lebih penting adalah menjaga kesehatan payudara dengan pemeriksaan rutin, seperti SADARI (Periksa Payudara Sendiri) dan skrining medis secara berkala. Jangan biarkan mitos menghalangi Anda dari menjaga kebersihan dan kenyamanan tubuh!