Bacatrend, Makkah – Ribuan jamaah haji dari kini tengah bersiap menghadapi puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina pada 5 Juni mendatang.

Namun, tantangan besar menanti mereka—cuaca ekstrem di Makkah yang mencapai 50 derajat Celsius pada siang hari.

Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, mengimbau jamaah untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap prima.

“Cuaca di Arab Saudi sangat ekstrem, suhu di Makkah saat ini mencapai 50 derajat Celsius. Ini persoalan serius bagi kita orang Indonesia,” ujarnya dalam konferensi pers.

Selain itu, Kepala Daker Makkah, Ali Machzumi, juga memberikan beberapa tips agar jamaah tetap bugar selama menjalankan ibadah.









“Jemaah diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar pemondokan, terutama saat siang hari. Gunakan payung dan selalu minum air putih minimal dua liter sehari untuk menghindari dehidrasi,” katanya.

Puncak haji merupakan rangkaian ibadah yang paling melelahkan secara fisik.

Oleh karena itu, PPIH Embarkasi Surabaya mengingatkan jamaah untuk tidak memaksakan diri dalam menjalankan ibadah sunnah yang berisiko membuat mereka kelelahan saat wukuf di Arafah.

“Jangan sampai terlalu memforsir tenaga untuk ibadah sunnah, tetapi justru kelelahan saat hari puncak haji,” tambah Nasaruddin.

Sejak awal pemberangkatan pada 1 Mei hingga 31 Mei 2025, 97 kloter jamaah telah tiba di Tanah Suci. Sementara itu, kloter pertama dijadwalkan kembali ke Indonesia pada 12 Juni mendatang.

Dengan suhu yang mencapai 50 derajat Celsius di siang hari dan masih berada di 31 derajat Celsius pada malam hari, jamaah diharapkan tetap menjaga kesehatan dan mengikuti arahan dari petugas haji agar dapat menjalankan ibadah dengan lancar.