Surabaya, Bacatrend.com – Gubenur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta penegak hukum menindak tegas pelaku perburuan liar yang terindikasi menjadi penyebab terjadinya kebakaran di hutan dan lahan Gunung Arjuno, Malang, Jawa Timur.

Khofifah mengungkapkan bahwa dari informasi yang didapatnya, kebakaran yang terjadi di hutan dan lahan Gunung Arjuno akibat aksi pelaku perburuan liar yang dengan sengaja membakar hutan untuk memancing hewan keluar dari persembunyianya.

“Terkonfirmasi khusus Arjuno itu kan tiap tahun berulang tahun (terbakar). Nah, terkonfirmasi bahwa ada perburuan liar. Saya dari awal itu kenapa semak-semak ini dibakar? supaya hewannya keluar,” ungkap Khofifah,Rabu (6/9/2023).

Dampak dari perburuan liar ini tidak hanya merugikan satwa liar, tetapi juga merusak habitat alam di kawasan hutan konservasi Arjuno. Gubernur Khofifah menekankan perlunya tindakan tegas terhadap perburuan liar ini dan menyerukan agar aktivitas tersebut dihentikan segera.

“Korbannya adalah hutan kita, seluruh habitat yang ada di hutan kita . oleh karena itu harus ada Punishment, bahwa perburuan liar ini harus duhentikan,” tegasnya.









Gubernur Jawa Timur juga merasa kecewa atas kerusakan hutan ini, mengingat Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah berupaya untuk menjaga kelestarian hutan dengan menabur benih tanaman dari udara pada awal musim hujan, dengan tingkat keberhasilan sebesar 50 persen. Namun, usaha ini justru menjadi sia-sia karena hutan tersebut telah dibakar dalam rangka perburuan liar.

“Kami telah melakukan aeroseeding (menabur benih tanaman dari udara) di awal musim hujan dengan tingkat keberhasilan 50 persen, namun kami sangat kecewa melihat bahwa hutan ini dibakar untuk perburuan liar,” ungkap Gubernur Khofifah.

Menghadapi perusakan hutan yang terus terjadi, Gubernur Jawa Timur mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku perburuan liar yang merusak hutan ini. Upaya perlindungan terhadap kawasan hutan konservasi Arjuno menjadi prioritas utama untuk menjaga keanekaragaman hayati dan habitat alam yang ada.