Sambal Walang Sangit, Kuliner Ekstrem dari Serangga Hama Padi
Bacatrend, Wonogiri – Walang sangit adalah sejenis serangga yang sering dianggap sebagai hama tanaman padi. Serangga ini dikenal karena bau menyengat yang dikeluarkannya sebagai mekanisme pertahanan diri.
Walang sangit biasanya hidup di area persawahan dan sering kali meresahkan petani karena dapat merusak bulir padi yang masih muda.
Sejarah Konsumsi Sambal Walang Sangit
Masyarakat di Wonogiri, Jawa Tengah, telah lama mengolah walang sangit menjadi makanan, terutama dalam bentuk sambal.
Awalnya, konsumsi serangga ini berawal dari upaya petani untuk mengendalikan populasi walang sangit yang merusak tanaman mereka.
Karena populasi walang sangit yang melimpah, masyarakat mulai mencari cara untuk memanfaatkannya sebagai sumber makanan alternatif.
Selain itu, kondisi geografis Wonogiri yang cenderung berbatu dan kurang subur membuat masyarakat setempat harus kreatif dalam mencari sumber pangan.
Walang sangit pun menjadi pilihan karena mudah didapat dan memiliki kandungan protein yang cukup tinggi.
Cara Membuat Sambal Walang Sangit
Proses pembuatan sambal walang sangit cukup sederhana dan mirip dengan sambal pada umumnya. Berikut langkah-langkahnya:
Persiapan bahan: Siapkan walang sangit, cabai rawit, bawang putih, garam, dan sedikit minyak panas.
Pembersihan: Walang sangit dicuci hingga bersih untuk menghilangkan bau menyengatnya.
Penggorengan: Goreng walang sangit dengan api kecil hingga sedikit renyah, tetapi tidak terlalu kering.
Pembuatan sambal: Haluskan cabai rawit, bawang putih, dan garam. Setelah itu, campurkan dengan walang sangit yang telah digoreng.
Penyajian: Sambal walang sangit siap disajikan dengan nasi hangat atau nasi tiwul.
Sensasi Rasa dan Popularitas
Sambal walang sangit memiliki cita rasa unik—renyah dengan aroma khas yang tajam. Meskipun terdengar ekstrem, bagi masyarakat setempat, sambal ini adalah bagian dari tradisi kuliner yang diwariskan turun-temurun.
Tinggalkan Balasan