Bacatrend, Blitar – Tragedi memilukan yang menyelimuti sungai Brantas akhirnya mencapai titik akhir setelah perjuangan panjang tim SAR gabungan dalam upaya pencarian yang penuh ketegangan selama tiga hari.

M. Dava Nurilham Mahsuf (18), yang hilang terseret arus deras sungai Brantas di kecamatan Sanankulon, kabupaten Blitar, akhirnya ditemukan pada Kamis (29/5/2025), dalam kondisi yang mengiris hati.

Jarak 24 kilometer dari lokasi awal hanyutnya korban seakan menjadi saksi bisu perjalanan terakhirnya di sungai yang membawanya pergi.

Dengan penuh kehati-hatian, tim SAR gabungan mengevakuasi jasad Dava dari perairan yang selama ini menyimpan misteri keberadaannya.

Tangis duka pun pecah ketika jenazahnya akhirnya tiba di darat, sebelum dibawa ke RSUD dr Iskak Tulungagung untuk pemeriksaan lebih lanjut.









Konfirmasi dari tim RSUD dr Iskak Tulungagung serta tim INAFIS memastikan bahwa jasad yang ditemukan adalah benar milik Dava, pemuda asal dusun Gendong, desa Purworejo, kecamatan Sanankulon.

Kabar ini menjadi pukulan telak bagi keluarga dan kerabat yang selama ini berharap akan keajaiban.

Di balik pencarian yang penuh harapan ini, tim SAR gabungan telah mengerahkan segala daya dan upaya.

Dua SRU dikerahkan menyisir sungai Brantas menggunakan perahu karet, melakukan manuver-manuver yang menghempaskan gelombang air, seakan mengajak sungai untuk mengembalikan apa yang telah direnggutnya.

Tim darat pun tak kalah berjuang, menyusuri aliran sungai, mengamati setiap titik yang mungkin menjadi tempat peristirahatan terakhir korban.

Tak hanya mengandalkan pencarian fisik, strategi lain pun dijalankan dengan menyebarluaskan informasi kepada warga sekitar.

Setiap mata yang menatap sungai menjadi harapan baru, bahwa mungkin ada yang melihat, mungkin ada yang bisa memberi petunjuk.

Keberhasilan evakuasi ini tidak lepas dari kerja sama luar biasa lintas lembaga pemerintah, organisasi potensi SAR, serta para relawan yang tak mengenal lelah.

Sebuah kolaborasi penuh semangat dan keteguhan hati, menjadikan kisah pencarian ini bukan hanya sekadar misi penyelamatan, tetapi juga potret kemanusiaan yang tak tergantikan.

Sungai Brantas kini menyimpan kenangan seorang pemuda yang telah pergi, namun jejak perjuangan untuk menemukannya akan tetap abadi.