Bacatrend, Surabaya – Menjelang periode penerimaan murid baru tingkat SMK, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengambil kebijakan baru yang disambut baik oleh masyarakat.

Ia menginstruksikan seluruh puskesmas dan rumah sakit pemerintah di Surabaya untuk menggratiskan biaya penerbitan Surat Keterangan Sehat bagi pelajar SMP/sederajat yang akan melanjutkan ke jenjang SMK.

Kebijakan ini berlaku khusus bagi siswa yang orang tuanya ber-KTP Surabaya dan diwajibkan melakukan verifikasi kesehatan sebagai syarat masuk ke SMK dengan konsentrasi keahlian tertentu.

Verifikasi dan validasi hasil tes kesehatan ini akan berlangsung hingga 14 Juni 2025.

Keputusan ini didorong oleh keinginan Pemkot Surabaya untuk memastikan bahwa tidak ada siswa yang terkendala akibat biaya administrasi kesehatan dalam proses pendaftaran mereka.









“Saya sudah minta seluruh puskesmas dan RS milik Pemkot Surabaya untuk menggratiskan Surat Keterangan Sehat bagi anak-anak Surabaya yang mau daftar ke SMK. Jangan sampai mereka kesulitan mengakses surat ini karena biaya, yang akhirnya bisa mengganggu pendaftaran,” ujar Eri Cahyadi.

Dalam kebijakan yang diterapkan selama Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) ini, siswa yang sudah terlanjur membayar biaya penerbitan Surat Keterangan Sehat dapat mengajukan pengembalian dana dengan menyertakan bukti pembayaran ke puskesmas.

“Bagi yang sudah bayar, tinggal serahkan bukti pembayaran ke puskesmas, biayanya akan dikembalikan,” tegas Eri.

Meski pengelolaan SMA/SMK bukan berada di bawah kewenangan Pemkot Surabaya, Wali Kota Eri tetap berkomitmen untuk mendukung akses pendidikan bagi siswa di Surabaya.

“Kami ingin membantu adik-adik SMP, MTs, dan yang sederajat dalam melanjutkan pendidikan ke SMK, terutama yang memiliki konsentrasi keahlian tertentu yang mensyaratkan surat keterangan sehat. Mereka cukup datang ke puskesmas, dan semuanya gratis,” ujarnya.

Selain kebijakan ini, Pemkot Surabaya juga telah menjalankan berbagai program pendidikan, seperti Beasiswa Pemuda Tangguh, yang kini telah dinikmati oleh lebih dari 21.000 pelajar SMA/SMK.

Pemerintah kota juga memberikan perlengkapan sekolah gratis bagi siswa dari keluarga kurang mampu.

“Kami akan membantu anak-anak ini sebisa mungkin dalam menempuh pendidikan berikutnya. Apapun kendala administrasi yang bisa kami jangkau, pasti akan kami tindak lanjuti. Surat keterangan sehat ini adalah salah satu bentuk nyata dari komitmen itu,” pungkasnya.

Langkah ini mendapat respons positif dari masyarakat, terutama bagi para orang tua yang merasa terbantu dengan kebijakan yang meringankan beban finansial mereka.

Kebijakan serupa juga diharapkan dapat diterapkan di daerah lain guna memastikan akses pendidikan tetap inklusif bagi semua anak.