Bacatrend, Jakarta – Dinamika politik Indonesia kembali memanas dengan munculnya nama Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) dalam bursa calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Wacana ini mengundang berbagai spekulasi dan reaksi dari berbagai pihak, mengingat keduanya bukan kader PPP.

Anies Baswedan, Dibujuk Romahurmuziy
Nama Anies Baswedan masuk dalam bursa Ketua Umum PPP setelah pengakuan dari Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy (Rommy).

Rommy mengungkapkan bahwa ia pernah membujuk Anies untuk bergabung dan memimpin PPP pada Desember 2024.

“Mas Anies Baswedan pun saya pernah bujuk untuk bersedia masuk dan memimpin PPP pada akhir Desember 2024 lalu,” ujar Rommy dalam keterangannya.









Rommy beralasan bahwa PPP membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki “extraordinary power dan extraordinary leader” untuk membawa partai kembali ke Senayan pada Pemilu 2029.

Ia juga menyebut beberapa nama lain yang dianggap potensial, seperti Sandiaga Uno, Amran Sulaiman, dan Dudung Abdurachman.

Namun, Juru Bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, menegaskan bahwa meskipun Anies pernah bertemu dengan Rommy, tidak ada pembicaraan spesifik mengenai politik atau tawaran menjadi Ketua Umum PPP.

Magnet Politik Jokowi Masih Kuat
Di sisi lain, nama Joko Widodo (Jokowi) juga mulai dilirik sebagai calon Ketua Umum PPP.

Ketua Mahkamah PPP, Ade Irfan Pulungan, menyebut bahwa Jokowi memiliki rekam jejak politik yang luar biasa dan piawai dalam komunikasi politik.

“Kalau saya melihat, sosok Pak Jokowi ini sangat piawai dalam melakukan komunikasi politik. Dia sosok yang saya rasa mampu untuk menjadikan sebuah partai itu bisa berkembang,” kata Irfan.

Menurut Irfan, pengalaman Jokowi sebagai Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden RI selama dua periode menjadikannya sosok yang mampu membangun partai dan mengembalikannya ke posisi strategis di parlemen.

Irfan bahkan menyebut bahwa jika Jokowi bersedia memimpin PPP, partai tersebut berpotensi kembali ke Senayan dan masuk dalam lima besar partai politik nasional.

“Kalau ada yang menawarkan beliau menjadi Ketua Umum PPP, itu sangat luar biasa. Dan kalau dia merespons itu, menurut saya sebuah anugerah bagi PPP,” tambahnya.

Masuknya nama Anies dan Jokowi dalam bursa Ketua Umum PPP memunculkan berbagai spekulasi. Sebagian pihak melihat ini sebagai strategi PPP untuk menarik pemilih dan memperkuat posisi partai menjelang Pemilu 2029.

Namun, hingga saat ini, baik Anies maupun Jokowi belum memberikan tanggapan resmi terkait wacana ini. Apakah ini hanya manuver politik atau benar-benar langkah serius dari PPP? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.