Bacatrend, Surabaya – Senin yang biasa berubah menjadi mimpi buruk bagi Pendik (38), seorang sopir ambulans Puskesmas Gunung Anyar, Surabaya.

Motor Honda Beat silver miliknya raib dalam hitungan detik, dicuri oleh dua pria yang berpura-pura menjadi pasien.

Aksi nekat itu terekam jelas dalam CCTV, memperlihatkan bagaimana para pelaku bekerja sama dengan mulus—satu sebagai eksekutor, satu lagi sebagai pengawas di luar area parkir.

Pendik masih tidak percaya bagaimana peristiwa itu terjadi begitu cepat. “Saya baru saja selesai mengantar pasien, lalu masuk sebentar ke dalam. Begitu keluar, motor sudah tidak ada,” ungkapnya dengan nada kecewa.

Tidak hanya Pendik yang terkejut. Faris, warga yang saat itu tengah berobat di puskesmas, mengaku peristiwa ini mengguncang rasa aman masyarakat.









“Biasanya aman, sekarang tiba-tiba diperketat, harus tunjukkan STNK saat keluar,” ujarnya. Kejadian ini membuat warga sekitar lebih waspada terhadap keamanan kendaraan mereka.

Polisi bergerak cepat. Kapolsek Gunung Anyar, Iptu Harsya Fahrroni, memastikan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.

“Kami sudah memeriksa dua saksi dan sedang berupaya mengidentifikasi pelaku,” katanya. Rekaman CCTV menjadi kunci dalam mengungkap identitas pencuri yang semakin berani dalam melancarkan aksinya.

Di tengah penyelidikan yang berjalan, Iptu Harsya mengimbau masyarakat agar lebih peduli terhadap keamanan motor mereka.

“Jangan hanya mengandalkan petugas keamanan, tambahkan kunci ganda pada kendaraan saat diparkir, terutama di lokasi yang rawan kejahatan,” tegasnya.

Peristiwa ini menjadi alarm bagi masyarakat bahwa pencuri kini semakin cerdik dalam menjalankan aksinya.

Identitas palsu, penyamaran, bahkan lokasi yang biasanya dianggap aman kini tak lagi bebas dari risiko kejahatan. Yang terpenting, kewaspadaan harus selalu menjadi benteng pertama dalam mencegah kehilangan.