Sinopsis Film Mosul, Kisah Nyata Pertempuran Heroik Pasukan Irak Lawan Teroris
Bacatrend, Surabaya – Film Mosul adalah karya yang disutradarai dan ditulis oleh Matthew Michael Carnahan, yang diangkat dari peristiwa nyata yang terjadi selama Battle of Mosul pada tahun 2016. Dalam pertempuran tersebut, pasukan pemerintah Irak, bersama dengan koalisi internasional, berhasil merebut kembali Mosul yang sebelumnya dikuasai oleh kelompok teroris ISIS sejak 2014.
Film ini mendapatkan sambutan positif dari para kritikus, dengan peringkat persetujuan mencapai 84% di Rotten Tomatoes, berdasarkan 32 ulasan, dan rating rata-rata 7,30/10. Pujian ini sebagian besar datang karena penggambaran perjuangan heroik yang penuh ketegangan, sekaligus menunjukkan keberanian pasukan Irak dalam menghadapi ekstremisme yang kejam.
Sinopsis Singkat Film Mosul
Cerita dalam Mosul dimulai dengan sebuah insiden yang melibatkan tiga polisi Irak yang sedang menangkap seorang penyelundup narkoba yang memiliki hubungan dengan ISIS. Tanpa diduga, mereka diserang dan terjebak di dalam sebuah kafe. Dalam baku tembak yang sengit, Kawa, seorang polisi muda berusia 21 tahun, kehilangan pamannya yang merupakan bagian dari timnya.
Ketika situasi semakin genting, pasukan SWAT Nineveh yang dipimpin oleh Mayor Jasem datang untuk menyelamatkan mereka. Tim ini terdiri dari para veteran yang merupakan warga asli Mosul, banyak di antaranya yang kehilangan keluarga akibat kebrutalan ISIS. Pasukan SWAT tersebut menawarkan kesempatan bergabung kepada Kawa, yang telah kehilangan pamannya. Kawa pun menerima tawaran itu, sementara rekannya, Jameel, bertugas untuk memakamkan jenazah pamannya.
Namun, Kawa mulai merasakan ada yang aneh. Ia sering kali mempertanyakan tujuan sebenarnya dari misi pasukan SWAT ini, tetapi tak ada seorang pun yang memberi jawaban. Ketegangan memuncak ketika mereka mengetahui bahwa Jameel ternyata telah mengkhianati mereka dengan membocorkan lokasi mereka kepada ISIS. Serangan bom yang dipicu oleh pengkhianatan ini menyebabkan salah satu anggota SWAT, Tomahawk, tewas. Sebagai simbol kepercayaan, Kawa diberi kapak milik Tomahawk.
Misi terus berlanjut, namun mereka kembali diserang. Hooka, anggota lain dari tim SWAT, tewas akibat tembakan sniper dari atap. Selain itu, mereka juga harus menghadapi serangan drone berisi bahan peledak yang hampir menghancurkan kendaraan mereka. Untungnya, mereka diselamatkan oleh Kolonel Isfahani dari Pasukan Mobilisasi Populer (PMF), kelompok milisi yang mendapat dukungan dari Iran.
Baca : Marvel Studios Umumkan Deretan Bintang untuk Avengers: Doomsday
Masalah semakin rumit ketika Jameel ditemukan ditahan oleh PMF. Dia mengaku bahwa dirinya dibujuk oleh ISIS untuk membocorkan informasi dengan ancaman terhadap cucunya yang ada di Michigan. Untuk menghindari konflik antar kelompok, Kawa akhirnya memutuskan untuk membunuh Jameel dengan kapak yang diberikan kepadanya.
Pasukan SWAT kemudian melanjutkan misi mereka menuju markas besar ISIS. Pertempuran semakin sengit, dan beberapa anggota tim, termasuk Mayor Jasem, tewas. Mayor Jasem terjatuh dalam sebuah ledakan ranjau saat membersihkan puing-puing. Kehilangan sang komandan sempat membuat moral tim jatuh, namun Kawa berhasil membangkitkan semangat mereka.
Akhirnya, di bawah pimpinan Waleed, pasukan tersebut menyerbu markas ISIS dan berhasil menyelamatkan keluarga Waleed yang disekap dan dijadikan budak oleh para teroris. Waleed pun membalas dendam dengan membunuh penculik keluarganya, sekaligus berhasil membebaskan istri dan anaknya.
Film ini tidak hanya menceritakan kisah heroik dari pertempuran, tetapi juga menggambarkan konflik internal dan dinamika antar karakter yang berbeda latar belakang, memperlihatkan pengorbanan dan keberanian dalam menghadapi situasi yang hampir mustahil.
Tinggalkan Balasan