Seribu Dapur Umum untuk Program Makan Bergizi Gratis dari Pengusaha
Bacatrend, Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia resmi meluncurkan program pembangunan 1.000 dapur umum sebagai bagian dari inisiatif Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemenuhan gizi bagi anak-anak di seluruh Indonesia, terutama di daerah yang masih mengalami ketimpangan gizi.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menegaskan bahwa program ini merupakan langkah konkret dalam mendukung kebijakan pemerintah terkait pemenuhan gizi nasional.
“Kami ingin memastikan bahwa anak-anak Indonesia mendapatkan akses makanan bergizi yang layak. Ini bukan sekadar proyek, tetapi gerakan besar yang melibatkan banyak pihak,” ujar Anindya.
Program ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) antara Kadin dan Badan Gizi Nasional (BGN) yang ditandatangani pada 14 Maret 2025.
Dalam kerja sama ini, Kadin berperan sebagai penggerak sektor swasta untuk mendukung program makan bergizi gratis yang tengah digagas pemerintah.
Sebagai tahap awal, Kadin menggandeng perusahaan farmasi dan nutrisi Tempo Scan untuk membangun 16 dapur percontohan di Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.
Saat ini, 6 dapur telah beroperasi di Bekasi dan Tegal, Jawa Tengah, dengan target seluruh proyek percontohan berjalan sebelum Hari Kemerdekaan RI ke-80 pada 17 Agustus 20253.
Kadin juga telah membentuk Satgas MBG Gotong Royong, yang akan menjadi pusat pelatihan dan sertifikasi bagi para pengelola dapur umum.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap pengelola dapur memiliki keterampilan dan pemahaman yang memadai untuk menjalankan program ini dengan baik,” tambah Anindya.
Pelatihan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari administrasi keuangan, perekrutan tenaga kerja, hingga keamanan pangan. Kadin juga menggandeng Kadin Institute dalam penyusunan kurikulum dan pelatihan bagi para pengelola dapur.
Dalam jangka panjang, Kadin menargetkan pembangunan 1.000 dapur umum yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
“Kami ingin dapur MBG ini menjangkau sebanyak mungkin anak sekolah. Tapi kita mulai dulu dengan pilot project ini,” ujar Anindya.
Selain itu, Kadin juga berencana untuk memperluas cakupan program ini dengan melibatkan lebih banyak mitra dari sektor swasta dan pemerintah daerah.
“Kami percaya bahwa gotong royong adalah kunci keberhasilan program ini. Semakin banyak pihak yang terlibat, semakin besar dampak yang bisa kita ciptakan,” tutupnya.
Tinggalkan Balasan