Makannya Banyak, Tak Sanggup Merawat Lagi, Makhluk Buas Ini Harus Dipindah!
Bacatrend, Surabaya – Seekor buaya muara sepanjang dua meter dengan diameter 30 sentimeter menciptakan situasi tak terduga di Jalan Manyar Sabrang, Surabaya, Senin sore (9/6).
Alih-alih segera dievakuasi, rencana pemindahan reptil besar itu harus tertunda karena Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Surabaya belum memiliki fasilitas yang siap menampungnya.
Buaya tersebut telah hidup bersama pemiliknya, Zainudin, selama tujuh tahun setelah ia menemukannya saat memancing di Sungai Jagir.
Namun, ukuran reptil yang terus bertambah membuatnya kewalahan dalam perawatan sehari-hari.
“Dulu masih kecil, saya kasih makan kepala ayam satu kilo sehari. Sekarang sudah besar banget, makannya juga tambah banyak, saya nggak sanggup lagi ngerawatnya,” ujar Zainudin.
Merasa tak lagi mampu merawatnya, Zainudin akhirnya menghubungi call center 112 milik Pemerintah Kota Surabaya, berharap buaya tersebut bisa segera dievakuasi.
Tim penyelamat dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya pun dikerahkan ke lokasi untuk menangani situasi ini.
Namun, evakuasi yang direncanakan terpaksa ditunda. Danru III Tim Rescue DPKP Surabaya, Hanggar Fradiyanto, mengonfirmasi bahwa kandang penampungan di BKSDA masih belum siap, sehingga buaya tidak dapat langsung dipindahkan.
“Evakuasi ditunda sampai besok karena kandang penangkaran di BKSDA belum siap. Kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari pihak BKSDA,” jelas Hanggar.
Proses pemindahan reptil ini akan dilakukan dengan menjerat mulut buaya dan menutup matanya, guna menghindari kontak mata yang bisa meningkatkan agresivitasnya.
Setelah berhasil dievakuasi, buaya tersebut akan diserahkan ke BKSDA untuk dikembalikan ke habitat alaminya.
Dengan situasi ini, masyarakat di sekitar lokasi diimbau untuk berhati-hati dan tidak mencoba mendekati buaya sebelum evakuasi dilakukan.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bahwa satwa liar membutuhkan habitat yang sesuai agar bisa berkembang secara alami tanpa membahayakan manusia.
Tinggalkan Balasan