Ekonomi Jatim Tumbuh, Gubernur Apresiasi Kerja Keras Semua Elemen
Bacatrend, Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas capaian pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang mencapai 5 persen secara tahunan (year-on-year) berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Senin lalu.
Menurut Khofifah, capaian ini merupakan hasil kerja keras dari seluruh elemen, mulai dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), hingga pengusaha besar yang tetap berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi di tengah berbagai tantangan global.
“Saya ingin menyampaikan rasa syukur kita semua. Kerja keras dari elemen paling bawah seperti UMKM, serta pelaku usaha besar, telah membuahkan hasil. Alhamdulillah, ekonomi Jawa Timur tumbuh 5 persen,” ujar Khofifah di harapan wartawan, usai Sidang Paripurna DPRD Jawa Timur, Rabu (7/5/2025).
Tak hanya pertumbuhan ekonomi yang positif, Jawa Timur juga mencatat penurunan angka pengangguran dari 3,74 persen menjadi 3,61 persen. Penurunan ini dianggap sebagai pencapaian penting di tengah kekhawatiran nasional akan lonjakan pengangguran akibat perlambatan ekonomi global.
Khofifah menjelaskan bahwa pihaknya sejak awal telah mengimbau pelaku usaha besar untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Bahkan ia menginstruksikan kepada pengusaha, ketika ada pengurangan produksi, lebih baik dikurangi jam kerja atau hari kerja.
“Yang penting orang tetap punya harapan akan kehidupan yang lebih baik,” jelasnya.
Lebih lanjut, mantan aktivis PMII itu menegaskan bahwa pemerintah provinsi terus berupaya membuka konektivitas pasar baru bagi pelaku usaha di Jawa Timur. Di antaranya melalui identifikasi peluang ekspor ke negara-negara seperti India, Mesir, Afrika Selatan, dan kawasan Timur Tengah.
“Kami sudah memetakan bahwa ada potensi pasar cukup besar ke India, Afrika, dan Timur Tengah. Ini menjadi peluang besar bagi produk-produk kita untuk menembus pasar global,” ungkapnya.
Pemerintah juga aktif melakukan pendampingan hingga ke level teknis kepada pelaku usaha. Salah satunya dengan mengetahui secara detail berapa persen dari produksi yang bisa diekspor ke negara tujuan seperti Amerika Serikat.
“Jangan lupa, Indonesia sendiri adalah pasar yang besar. Ini juga harus dimanfaatkan oleh pelaku usaha kita,” ujarnya.
Sebagai bagian dari strategi memperluas jaringan perdagangan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan melanjutkan misi dagang ke Balikpapan. “Insya Allah besok kita lanjutkan misi dagang. Dari pertemuan virtual sebelumnya, kita sudah bisa menghitung potensi transaksinya,” kata Menteri Sosial Indonesia ke-27 itu.
Tinggalkan Balasan