Tancap Gas, Pemkab Jember Bangun SDM, Kokohkan Pangan Dan Wujudkan Pelayanan Prima
Bacatrend, Jember — Sehari setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto, Bupati dan Wakil Bupati Jember periode 2025–2030 langsung tancap gas menggerakkan program strategis demi kesejahteraan rakyat. Mengusung visi “Jember Baru, Jember Maju”, Pemerintah kabupaten mengutamakan misi membangun sumber daya manusia, memperkokoh ketahanan pangan, dan mewujudkan pelayanan publik yang prima.
Wakil Bupati Jember, Djoko Susanto mengungkapkan Prioritas Utama saat ini Ketahanan Pangan dan Perlindungan Petani. Untuk itu ia memulai tugasnya dengan inspeksi ke Bulog untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan bahan pokok, khususnya menjelang Ramadan.
“Kita ingin pastikan pangan tidak hanya cukup, tetapi juga terjangkau. Ramadan ini kebutuhan pasti naik, dan pemerintah harus hadir untuk menjamin masyarakat tidak kesulitan,” tegas Djoko.
Lebih lanjut, Pemkab Jember bertekad melindungi petani dari praktik harga yang tidak adil. Harga gabah kering dipatok sesuai standar nasional, yakni Rp 6.500/kg, agar petani mendapatkan keuntungan yang layak dan berkelanjutan.
“Jember adalah lumbung padi Jawa Timur. Petani harus sejahtera,” ujar Djoko penuh semangat.
Tida hanya itu saja pemkab juga melakukan inspeksi Kesiapsiagaan Bencana, Keselamatan Warga Jadi Prioritas Sebagai daerah rawan bencana, Pemkab Jember memperkuat sinergi dengan BPBD dan Dinas Pemadam Kebakaran. Mereka menggelar sosialisasi mitigasi bencana ke masyarakat, memantapkan respons darurat, hingga mengecek kesiapan alat dan logistik penanggulangan bencana.
“Kesejahteraan bukan hanya soal pangan, tapi juga keselamatan warga. Kita harus siap menghadapi potensi bencana agar dampaknya bisa diminimalisir,” tambah Djoko.
Dalam tata kelola pemerintahan Transparan, Akuntabel, dan Berbasis Data. Pemkab Jember berkomitmen memperbaiki tata kelola daerah secara serius. Kunjungan ke Bappeda bertujuan memastikan perencanaan program berbasis data dan berdampak nyata, sementara Inspektorat dan Diskominfo diperkuat untuk mengawasi penggunaan APBD agar tepat sasaran.
“Kalau program hanya fokus ke output tanpa mengukur dampak, ada yang salah. Semua harus terukur dan berorientasi hasil,” tegas Djoko.
Sinergi dengan Perguruan Tinggi: SDM Unggul, Ekonomi Lokal Bergerak Pemkab Jember menggandeng perguruan tinggi sebagai mitra strategis untuk memperkuat ekosistem pendidikan dan menggerakkan ekonomi daerah. Infrastruktur sekitar kampus akan ditata, sementara skema pengabdian masyarakat dioptimalkan untuk memberdayakan warga.
“Bayangkan jika ribuan mahasiswa yang ada di Jember menggerakkan perekonomian lokal. Ini potensi besar yang harus kita kelola dengan cerdas,” kata Djoko.
Menuju Jember Baru, Jember Maju Dengan strategi komprehensif ini, Pemkab Jember optimistis mampu menjadi model kabupaten yang berdaya dan mandiri. Fokus pembangunan meliputi:
• Ketahanan pangan yang berkelanjutan
• Kesejahteraan petani dengan harga gabah yang layak
• Perlindungan warga melalui mitigasi bencana
• Tata kelola pemerintahan yang transparan dan berorientasi dampak
• Penguatan pendidikan sebagai penggerak ekonomi lokal
• Perijinan terkait dengan investasi
“Kita optimistis Jember bisa jadi kabupaten yang benar-benar mengutamakan rakyat. Dengan sinergi kuat antara pemerintah, instansi, dan masyarakat, Jember siap melesat maju,” pungkas Djoko.
“Ini selaras dengan kebijakan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto terkait tata kelola pemerintah yang efisien, transparan dan akuntabel serta tidak adakebocoran anggaran”, imbuhnya.
Pada hari pertama masa jabatan, Pemkab juga menyampaikan apresiasi atas dedikasi kepemimpinan sebelumnya, sembari mengajak seluruh elemen masyarakat bergandengan tangan mewujudkan Jember Baru, Jember Maju.
Tinggalkan Balasan