Pasir Putih Wates, Pesisir Cemara yang Menyejukkan Kalbu
Bacatrend, REMBANG — Di ujung utara Jawa Tengah, ketika jalanan mulai lengang dan angin laut mulai terasa asin, terbentang sebuah pantai yang tak hanya menawarkan pasir putih, tapi juga ketenangan yang menyembuhkan: Pantai Pasir Putih Wates. Bukan tempat yang ramai dengan musik keras atau wahana ekstrem, melainkan ruang sunyi yang dipenuhi suara cemara dan desir ombak kecil.
Setiap pagi, Sumarni (48), warga Desa Tasikharjo, membuka warung kecilnya di bawah deretan pohon cemara. Ia menyajikan kopi hitam dan gorengan untuk para pengunjung yang datang bukan untuk berteriak, tapi untuk diam. “Pantai ini bukan buat ramai-ramai. Orang ke sini biasanya capek, pengin tenang,” ujarnya sambil menyapu pasir di depan warung.
Pantai Pasir Putih Wates memang berbeda. Pasirnya bersih, ombaknya jinak, dan pohon cemara tumbuh rapi seperti pagar alami. Di antara batang-batangnya, tergantung ban bekas berwarna-warni yang dijadikan ayunan oleh anak-anak. Di kejauhan, Pulau Gede tampak samar, bisa dicapai dengan perahu kecil jika cuaca bersahabat.
Bagi sebagian orang, pantai ini adalah tempat healing. Bagi yang lain, tempat berdoa diam-diam. Dan bagi Sumarni, tempat mencari nafkah sambil menjaga warisan alam. “Dulu nggak banyak yang tahu. Sekarang mulai ramai, tapi semoga tetap bersih,” katanya.
Pemerintah desa telah membangun fasilitas sederhana: gazebo, toilet, musala, dan spot foto. Tiket masuknya hanya Rp10.000, cukup murah untuk sebuah ketenangan. Perahu ke Pulau Gede bisa disewa Rp300.000–Rp400.000 untuk rombongan, lengkap dengan pelampung dan pemandu lokal.
Pantai ini bukan hanya destinasi, tapi juga narasi. Tentang bagaimana alam bisa menyembuhkan, tentang warga yang menjaga, dan tentang wisata yang tak harus gaduh untuk jadi berkesan.
Tinggalkan Balasan