Sitalang River Tubing, Petualangan Menyusuri Sungai yang Menakjubkan
Bacatrend, Salatiga – Pagi itu, kabut tipis masih menggantung di atas persawahan Kauman Kidul, Salatiga. Di antara gemericik air dan suara burung yang bersahutan, sekelompok anak muda bersiap dengan ban hitam bekas, helm, dan pelampung. Mereka bukan sekadar bermain air—mereka sedang memulai perjalanan menyusuri dua sungai yang menyimpan cerita dan tantangan: Sitalang River Tubing.
Dikelola oleh karang taruna setempat sejak 2019, wahana ini bukan hanya soal adrenalin. Ia adalah bentuk cinta terhadap alam dan komunitas. Jalur sepanjang dua kilometer membelah Sungai Sucen dan irigasi Ajigetas, menawarkan sensasi berbeda di tiap alirannya. Di awal, peserta dihadapkan pada arus deras dan bebatuan besar yang menuntut kewaspadaan. Tapi justru di sanalah letak keseruannya.
“Awalnya kami hanya ingin memanfaatkan potensi sungai yang ada. Tapi ternyata banyak yang suka, bahkan dari luar kota,” ujar Joseph Arimatea, salah satu pengelola.
Setelah satu kilometer pertama yang menantang, peserta tiba di rest area. Di sana, mereka disambut dengan camilan tradisional dan teh hangat, sambil menikmati panorama sawah yang membentang. Ini bukan sekadar jeda fisik, tapi juga ruang untuk merenung dan mengapresiasi keindahan yang jarang ditemukan di kota besar.
Bagian kedua dari perjalanan, menyusuri Kali Aji, lebih tenang. Arusnya lembut, airnya jernih, dan suasananya sunyi. Di sinilah peserta bisa benar-benar menikmati alam: pepohonan yang membentuk kanopi alami, suara jangkrik, dan sesekali burung yang melintas. Tak ada bangunan beton, tak ada polusi suara—hanya alam dan diri sendiri.
Diana, pengunjung asal Semarang, mengaku ingin kembali saat musim hujan. “Kalau airnya lebih deras, pasti lebih seru. Tapi sekarang pun sudah cukup memacu adrenalin,” katanya.
Dengan tarif Rp75.000 per orang, pengunjung mendapat pengalaman yang jauh lebih berharga: petualangan, ketenangan, dan koneksi dengan alam. Tak heran jika Sitalang River Tubing kini menjadi primadona baru Salatiga, terutama bagi mereka yang mencari wisata alternatif yang tak sekadar selfie dan keramaian.
Tinggalkan Balasan