Ilmuwan Tangkap Suara Hiu untuk Pertama Kalinya!
Bacatrend, Jakarta – Para peneliti berhasil merekam suara hiu untuk pertama kalinya, menurut studi terbaru yang diterbitkan di Royal Society Open Science.
Penelitian yang dirilis Rabu lalu menemukan bahwa hiu rig, atau smoothhound muara tutul, mengeluarkan suara klik saat dipegang. “Hiu mungkin tidak sependiam yang kita kira,” kata Carolin Nieder, ahli biologi kelautan dari Woods Hole Oceanographic Institution dan penulis utama studi tersebut kepada ABC News.
Penemuan yang Tidak Disengaja
Nieder menemukan suara ini secara tak terduga saat meneliti kemampuan pendengaran hiu selama program doktoralnya di Universitas Auckland, Selandia Baru. “Saya tidak pernah menyangka hiu bisa mengeluarkan suara,” katanya.
Dalam eksperimen, hiu dipindahkan dari tangki penampungan ke tangki percobaan. Saat ditangani, mereka secara spontan menghasilkan suara klik di bawah air. Studi mencatat bahwa rata-rata hiu mengeluarkan sembilan klik dalam 20 detik, dengan frekuensi lebih tinggi di 10 detik pertama.
Mengapa Hiu Mengeluarkan Suara?
Nieder menangkap tujuh hiu dari Pelabuhan Kaipara di Selandia Baru dan memperoleh tiga lainnya dari nelayan lokal. Pengamatan menunjukkan bahwa:
- 25% klik terjadi saat hiu menekuk kepala dan badan ke samping.
- 70% klik terjadi saat mereka bergoyang dengan tenang.
- 5% klik terjadi tanpa gerakan tubuh yang jelas.
Klik ini diperkirakan merupakan respons terhadap stres atau mekanisme pertahanan. “Rig adalah hiu kecil yang rentan dimangsa. Bisa jadi suara ini membingungkan pemangsa sesaat, memberi kesempatan untuk melarikan diri,” ujar Nieder.
Membuka Jalan Penelitian Baru
Neil Hammerschlag, presiden Atlantic Shark Expeditions, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, menyebut temuan ini “sangat menarik.” “Jika beberapa hiu benar-benar bisa mengeluarkan suara, ini membuka kemungkinan bahwa mereka berkomunikasi dengan cara yang belum kita pahami,” katanya kepada ABC News.
Nieder berharap studi ini menginspirasi lebih banyak penelitian tentang suara di dunia bawah laut. “Semoga semakin banyak orang yang penasaran dan mulai mendengarkan spesies yang selama ini dianggap tidak bersuara,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan